Pernah lihat foto pantai yang tampak dari atas yang membingkai ombak saling berkejaran dengan pantulan cahaya matahari memukau? Karya foto dari angle atas seperti itu populer disebut aerial photography alias fotografi udara.
Teknik fotografi yang satu ini merupakan proses pengambilan gambar melalui udara. Fotografi udara tak hanya berfungsi untuk estetika, melainkan juga bermanfaat bagi penelitian.
Foto udara semacam itu juga berguna untuk memetakan daerah maupun menginterpretasikan dunia pada bentuk gambar. ”Tujuan pemotretan dari udara adalah supaya bisa menciptakan sudut pandang yang berbeda, melihat objek secara utuh secara keseluruhan lebih dramatis dan spektakuler. Biasanya, landscape atau pemandangan,” ungkap Beky Subechi, Redaktur Foto Jawa Pos.
Menurut Beky, aerial photography adalah cara pengambilan gambar yang dilakukan melalui udara. Objek gambar yang diambil ini biasanya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian atau hanya sebatas artistik fotografi. Aerial photography termasuk dalam documentary photography, yakni melakukan aktivitas merekam objek untuk kepentingan dokumentasi visual.
”Manfaatnya tergantung pemotret atau pengguna fotonya, bisa untuk kepentingan mapping wilayah, bisa juga untuk bahan promo wisata atau bahkan untuk kepentingan tata kota, dan masih banyak lagi lainnya,” jelas fotografer yang sudah mengantongi sertifikat Wartawan Utama dari Dewan Pers itu.
Aerial photography biasanya menggunakan media pesawat, helikopter, dan drone atau yang biasa disebut dengan pesawat tanpa awak. Mengambil gambar dari udara akan memberikan efek dramatis atau sedikit lebih spektakuler pada gambar atau video.
Saat ini, aerial photography menghasilkan karya yang estetik. Sebab, sudah lebih banyak orang yang sadar bahwa terdapat hal menarik pada fotografi melalui udara yakni keindahan dunia akan tampak dari sudut pandang yang berbeda.
Dengan aerial photography ini, pemotret bisa menemukan tempat-tempat indah, unik, dan menarik yang tidak bisa dijangkau dengan langkah. Bagi seorang fotografer kesempatan naik pesawat terbang tentu menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Untuk memanfaatkan momen memotret dari udara dengan pesawat terbang, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan fotografer. Salah satunya mempersiapkan peralatan dengan sebaik-baiknya. Seperti menyiapkan peralatan fotografi minimal dua lensa yakni lensa tele dan wide. Jika dimungkinkan, lensa tersebut dipasang dalam bodi kamera. ”Kalau dua bodi lensa sekaligus, saat ada momen tidak perlu harus mengganti lensa, malah bisa ketinggalan momentum saat di udara. Karena di pesawat udara itu juga cukup cepat,” jelas Beky.
elanjutnya, mengatur shutter speed kamera dengan speed tinggi, mengingat berada di dalam pesawat waktu pemotretan juga cukup singkat. Selain itu, kondisi di udara juga tidak stabil. ”Dengan speed tinggi ini diharapkan bisa meredam gerakan yang tidak stabil saat berada di dalam kabin pesawat,” papar Beky.
Banyak manfaat lain yang bisa didapatkan dari pemotretan foto udara ini. Selain artistik atau seni fotografi, foto udara ini juga bisa digunakan untuk perencanaan penggunaan tanah, kenampakan wilayah, kenampakan patahan, keperluan peta tematik, identifikasi hutan, dan sebagainya.
Manfaat aerial photography selanjutnya adalah untuk melihat iklim pada lingkungan tertentu. Misalnya, iklim sebuah danau atau perairan pada kurun waktu tertentu. Selama pengamatan dari udara akan diketahui beberapa fakta seperti jumlah air yang bertambah atau berkurang serta ekosistem apa saja yang mengalami perubahan. Dengan data ini bisa diambil beberapa keputusan untuk merehabilitasi lingkungan dan lain sebagainya. (ddy/bay/c1)
Source : https://radarbanyuwangi.jawapos.com/features/23/05/2022/foto-dari-udara-memang-bikin-beda/